Bocoran HK — Di tengah kondisi pascabencana yang sulit di Aceh Tamiang, sebuah sumber penerangan mandiri dan ramah lingkungan hadir memberikan secercah harapan. PT Pertamina (Persero) telah memasang tujuh unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di sejumlah titik posko pengungsian, memberikan solusi energi bersih di wilayah yang hingga dua pekan pascabanjir bandang masih sulit diakses.

Solusi Energi Bersih di Area Terisolasi

Masing-masing unit PLTS yang disalurkan memiliki kapasitas 590 Watt peak, dilengkapi dengan inverter 1.000 Watt peak dan baterai berkapasitas 2.000 Watt hour. Setiap unit didukung dengan lampu LED tenaga surya berdaya 40 watt. Instalasi yang dilakukan oleh teknisi dari relawan Perwira Pertamina Peduli ini memungkinkan setiap unit beroperasi hingga 8 jam per hari, menjadi tulang punggung aktivitas malam di pengungsian.

“Hadirnya PLTS di pengungsian sangat membantu pengungsi dan relawan terutama untuk penerangan aktivitas di malam hari, sekaligus sebagai sarana untuk menambah daya baterai telepon seluler sebagai sarana komunikasi utama,” jelas Muhammad Baron, Vice President Corporate Communication Pertamina.

Lebih Dari Sekadar Penerangan: Membawa Harapan

Bantuan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina, yang berfokus pada pemulihan kondisi darurat. Bagi para pengungsi, kehadiran listrik memiliki arti yang sangat mendalam.

Relawan Pertamina Peduli, M. Abassi Ali Bilhadj (Billy), yang terlibat dalam perakitan, menggambarkan dampaknya. “Terharu sekali… Hadirnya PLTS ini sangat membantu pengungsi sehingga bisa melaksanakan aktivitas ibadah dan kegiatan membaca buku untuk anak-anak di malam hari dengan tenang. PLTS ini ibarat cahaya harapan di tenda pengungsian,” ujarnya.

Konteks ESG dan Energi Bersih

Aksi Pertamina ini juga selaras dengan tren global dan komitmen nasional dalam mengadopsi prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Dalam konteks ESG, inisiatif ini secara langsung menyentuh aspek sosial (memberikan bantuan mendesak pada komunitas terdampak) dan lingkungan (menggunakan energi terbarukan yang rendah emisi).

Komitmen terhadap energi bersih dan transisi energi semakin penting, mengingat Indonesia telah memperbarui regulasi terkait nilai ekonomi karbon dan memiliki target Net Zero Emission pada 2060. Langkah seperti penggunaan PLTS di lokasi bencana ini merupakan praktik nyata dalam menjalankan operasi yang berkelanjutan.

Dukungan Menyeluruh di Tengah Tantangan Akses

Pemasangan PLTS ini adalah satu bagian dari upaya bantuan menyeluruh Pertamina di Aceh Tamiang. Akses menuju wilayah ini masih sangat terbatas; sebagian besar hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki atau kendaraan roda dua, membuat distribusi logistik menjadi tantangan besar.

Selain listrik, Pertamina juga terus berupaya menghadirkan pasokan energi lainnya seperti BBM dan LPG, serta bantuan kesehatan, sanitasi, air bersih, dan kebutuhan hidup pokok lainnya bagi ribuan pengungsi yang rumahnya rusak parah.

Dengan menghadirkan energi bersih yang mandiri, bantuan PLTS Pertamina tidak hanya menerangi kegelapan malam, tetapi juga menyediakan sarana vital untuk komunikasi, pembelajaran, dan ibadah, menguatkan semangat masyarakat yang sedang berjuang bangkit dari bencana.

Saya harap artikel yang telah ditulis ulang ini sesuai dengan kebutuhan Anda. Untuk referensi penulisan artikel mendatang, agar analisis dan artikel yang dihasilkan lebih tepat sasaran, Anda dapat menyertakan beberapa artikel referensi yang ingin Anda jadikan pedoman gaya penulisan.

By admin