TVTOGEL — Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali terjadi di sektor manufaktur. Kali ini, PT Victory Chingluh Indonesia, produsen alas kaki yang menjadi pemasok merek olahraga global Nike, dikabarkan akan melakukan PHK terhadap 2.804 karyawan pada akhir Oktober 2025.
Langkah efisiensi tersebut diambil di pabrik yang berlokasi di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, dan disebut-sebut berkaitan dengan masalah kualitas produksi yang berujung pada pengembalian produk ekspor.
Ketua Umum Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Unang Sunarno, membenarkan informasi itu. Ia menjelaskan bahwa manajemen perusahaan berdalih adanya reekspor produk akibat penurunan kualitas hasil produksi menjadi alasan utama dilakukannya PHK massal.
“Perusahaan menyebut PHK dilakukan karena produk yang dikembalikan dari ekspor akibat turunnya kualitas produksi,” kata Unang saat dihubungi, dikutip dari Tirto.
Serikat Buruh Tolak PHK Sepihak
KASBI menolak keras keputusan sepihak tersebut. Menurut Unang, masalah dalam proses produksi tidak bisa dibebankan kepada para pekerja.
“Kami menolak PHK sepihak karena kesalahan bukan di buruh, tapi pada sistem produksi perusahaan. Buruh tidak seharusnya jadi korban dari manajemen yang gagal,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa pihak serikat telah melakukan serangkaian perundingan dengan manajemen. Hasilnya, disepakati bahwa PHK hanya akan diterapkan bagi pekerja yang bersedia, dengan kompensasi dua kali ketentuan pesangon minimum (2x PMTK) sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan.
“Jika PHK tetap dilakukan, maka hanya bagi pekerja yang setuju dan mendapatkan kompensasi penuh. Pihak perusahaan menyetujui hal itu,” ujar Unang.
Indikasi Pabrik Lain Masih Beroperasi Normal
Unang juga menyoroti adanya indikasi bahwa pabrik lain milik perusahaan di wilayah Cikupa, Tangerang, masih beroperasi normal dan menghasilkan produk dengan kualitas baik. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa alasan efisiensi di Pasar Kemis perlu dipertanyakan.
“Pabrik di Cikupa tetap jalan dan kualitas produksinya bagus. Jadi tidak seharusnya kasus ini dijadikan alasan untuk menekan buruh, apalagi menjelang pembahasan kenaikan upah 2026,” tambahnya.
Respons dan Kondisi Pekerja Terdampak
Hingga berita ini ditulis, pihak manajemen Victory Chingluh Indonesia belum memberikan tanggapan resmi atas kabar PHK massal tersebut. Namun, beberapa pekerja membenarkan bahwa pengumuman efisiensi mulai disampaikan sejak 17 September 2025.
“Kami diberi tahu pertengahan September. Alasannya karena efisiensi dan ada bagian yang dianggap tidak produktif,” ujar salah satu karyawan yang enggan disebutkan namanya.
Dari total 2.804 karyawan terdampak, sebanyak 1.824 orang dikabarkan sudah menerima kompensasi PHK, sementara sisanya masih dalam proses negosiasi. Pekerja yang tidak ingin di-PHK diberi opsi untuk dipindahkan ke bagian lain.
“Kalau tidak mau di-PHK, bisa pindah ke bagian lain. Tapi sifatnya penawaran, jadi boleh menolak atau menerima,” katanya.
Program PHK Sukarela dan Kompensasi Ganda
Menariknya, perusahaan juga membuka kesempatan bagi karyawan dari departemen lain yang ingin ikut dalam program efisiensi tersebut. “Yang mau ikut PHK bisa daftar secara sukarela di luar bagian terdampak,” ujar sumber yang sama.
Para pekerja yang menerima PHK disebut sudah mendapatkan pesangon dua kali ketentuan, sesuai hasil perundingan dengan serikat. “Kalau pesangon, sudah disepakati dua kali dari aturan normal,” tambahnya.