Bocoran HK — Upaya pemerintah Indonesia memulangkan warganya yang terdampak operasi pemberantasan online scam di Myanmar terus berlanjut. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon mengumumkan bahwa 54 Warga Negara Indonesia (WNI) gelombang kedua telah berhasil menyeberang ke Thailand sebagai bagian dari proses repatriasi.

Kelompok ini sebelumnya berada di wilayah Shwe Kokko, negara bagian Kayin, Myanmar. Mereka kini dalam perjalanan pulang setelah sebelumnya 56 WNI lain telah tiba di tanah air pada Selasa (9/12/2025).

“Para WNI tersebut telah dipindahkan dari Myawaddy, Myanmar, menuju Mae Sot di Thailand melalui jalur darat, setelah memperoleh izin lintas batas dari otoritas kedua negara,” jelas keterangan resmi KBRI Yangon yang diterima di Jakarta, Jumat (12/12/2025).

Pendampingan Penuh di Thailand dan Persiapan Penerbangan

Saat ini, para WNI tersebut tengah menunggu jadwal penerbangan di Thailand dengan pendampingan langsung dari tim KBRI Bangkok. Kedutaan memastikan seluruh proses administratif, mulai dari imigrasi, akomodasi, hingga transportasi menuju bandara, difasilitasi dengan baik.

Rencananya, para WNI akan diterbangkan pulang ke Indonesia dari Bangkok pada Sabtu dini hari (13/12/2025). “Setibanya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, mereka akan langsung diterima oleh tim gabungan dari BP2MI Banten, Kementerian Luar Negeri, serta lembaga terkait untuk asesmen dan penanganan lebih lanjut,” tambah pernyataan KBRI.

Proses Bertahap untuk Ratusan WNI yang Masih Tertahan

Operasi penyelamatan ini belum berakhir. KBRI Yangon menyatakan komitmennya untuk terus memfasilitasi pemulangan ratusan WNI lain yang masih berada dalam pengawasan otoritas Myanmar.

“Proses pemulangan akan dilakukan secara bertahap, menyesuaikan dengan kesiapan dokumen perjalanan dan kondisi keamanan di lapangan,” tegas pihak KBRI.

Sebagai persiapan, KBRI telah melakukan pengambilan data biometrik terhadap WNI yang masih ditahan. Selain itu, lebih dari 200 WNI lainnya telah berhasil didata untuk penerbitan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP). Dokumen pengganti paspor ini sangat diperlukan bagi mereka yang kehilangan atau paspornya disita oleh operator scam.

Peringatan KBRI: Waspada Penipuan Kerja ke Luar Negeri

Menyoroti akar permasalahan, KBRI Yangon kembali mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap tawaran kerja ke luar negeri yang tampak menggiurkan namun tidak melalui jalur resmi. Iming-iming gaji tinggi dengan proses mudah sering kali menjadi jerat yang menjebak korban dalam kejahatan terorganisir seperti penipuan daring dan eksploitasi.

“Pastikan seluruh proses bekerja ke luar negeri dilakukan melalui jalur yang sah dan terverifikasi, seperti melalui perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (PTKI) yang resmi. Ini adalah langkah penting untuk melindungi diri dari risiko penipuan dan perdagangan orang,” pungkas pernyataan KBRI.

Operasi penyelamatan ini menegaskan peran aktif pemerintah dalam melindungi warga negara di mana pun berada, terutama mereka yang menjadi korban sindikat kejahatan transnasional.

By admin